Rabu, 01 Februari 2023

Permainan Tradisional "Egrang"

 


Egrang adalah sebuah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Egrang juga bisa digunakan dalam atraksi. Permainan egrang berguna dalam pelatihan pengendalian diri dengan menjaga keseimbangan, ke fokusan dan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak anak maupun dewasa.

Permainan egrang sudah ada sejak zaman Belanda, sebagai salah satu tradisi yang dimiliki Indonesia dan tercatat dalam buku Javanesse Kinder Spellen yang disusun oleh pemerhati permainan anak-anak berkebangsaan Belanda. Di dalam masyarakat Jawa, dikenal dua jenis peralatan permainan egrang. Peralatan ini yaitu bambu atau tempurung kelapa. Pada permainan egrang dengan tempurung kelapa, kaki diikat dengan tali plastik dan permainan dilakukan dengan salah satu kaki dalam posisi diangkat lebih tinggi dari kaki yang satunya.

Egrang khususnya di Indonesia memiliki banyak penamaan. Penamaan egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung. Arti nama ini adalah terompah pancung yang dibuat dengan bahan bambu bulat yang panjang. Di Provinsi Sumatra Barat, egrang disebut dengan tengkak-tengkak. Nama ini berasal dari kata dasar tengkak yang berarti pincang. Dalam bahasa Bengkulu, tengkak berarti sepatu yang terbuat dari bambu. Lalu, di Provinsi Jawa Tengah, egrang dikenal dengan nama jangkungan. Nama ini diperoleh dari nama burung dengan kaki yang panjang. Egrang juga dikenal di Provinsi Kalimanatan Selatan dengan nama batungkau.

Manfaat permainan egrang 

  • Meningkatkan interaksi sosial.
  • permainan egrang bambu membutuhkan keseimbangan, jadi secara tidak langsung permainan tradisional ini melatih kemampuan motorik anak.
  • Melatih kreativitas anak.
  • Mengajarkan anak untuk pengendalian emosi.
  • Meningkatkan kekuatan otot tungkai, kaki, abdomen, lengan, tangan.
  • Melatih keseimbangan dan kelenturan tubuh. 

Cara membuat egrang bambu 

  1. Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan ukuran 2 meter dan 30 cm
  2. Tentukan tinggi pijakan egrang (bagi anak-anak biasanya setinggi 50 cm), kemudian tandai
  3. Bambu yang ditandai tadi di lubangi dan lubangnya disesuaikan dengan diameter bambu yang panjangnya 30 cm (diameter 5 cm)
  4. Masukan bambu 30 cm (sebagai pijakan) ke dalam lubang yang sudah disiapkan pada bambu 2 meter (lakukan hal yang sama pada yang satunya lagi)
  5. Ikat kuat bambu tersebut pada simpul antara pijakan bersama bambu yang tinggi memakai tali
  6. Egrang siap dimainkan 


Bahan-bahan 
  • Golok
  • Gergaji
  • Tali Secukupnya
  • Bambu dengan panjang 2 meter sepasang
  • Bambu sepanjang 30 cm sepasang 

Cara bermain egrang

  1. Punya tengkaktengket, jangkungan atau egrang tentunya.
  2. Tegakan egrang dengan sedikit mencondongkan ke depan.
  3. Bayangkan posisi egrang seperti langkah kaki, tidak sejajar. salah satu kaki egrang di depan dan satunya lagi di belakang.
  4. Mulai dengan menginjakan salah satu kaki pada pijakan egrang diikuti kaki satunya.
  5. Untuk keseimbangan mulai jalan di tempat. Jangan berhenti sampai dapat keseimbangan.
  6. Jika merasa akan jatuh, jatuhkan kaki diantara egrang. 

Standar ukuran lapangan untuk kompetisi permainan egrang adalah 50 meter untuk panjang lintasan dengan lebar lintasan 7, 5 meter. Jumlah peserta di dalam lintasan hanya lima, sehingga masing-masing mempunyai lintasan selebar 1,5 meter.

Pada masa lalu diketahui bahwa permainan egrang digunakan sebagai sarana berlatih berdiri atau bertahan lama pada tumpuan bambu. Keterampilan dari egrang kemudian dimanfaatkan untuk menyeberangi sungai dengan berjalan. Egrang juga dipakai untuk berlari dengan cepat.

Galeri





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permainan Tradisional "Bekel"

  Sejarah Permainan Bola Bekel Bola bekel menjadi salah satu permainan tradisional yang banyak dimainkan oleh anak-anak perempuan. Menjadi...