Rabu, 01 Februari 2023

Permainan Tradisional "Oray-Orayan"

 


Permainan Tradisional Oray-Orayan adalah permainan yang dilakukan anak-anak dengan berbaris berjejer ke belakang membentuk ular. Orang Sunda dan masyarakat Jawa Barat sudah mengenalnya sejak lama. Anak-anak biasanya memainkannya di halaman rumah atau lapangan yang luas.

Mainan Tradisional ini bisa memakan waktu sekitar 15-30 menit, bahkan bisa berjam-jam kalau anak-anak sedang asyik. Tidak hanya laki-laki, anak perempuan juga bisa turut serta dengan jumlah pemain sekitar 7 sampai 20 anak.

Permainan tadisional sunda Oray-orayan tidak tidak menggunakan alat bantu, hanya menggunakan kata-kata seperti tanya jawab secara sahut-menyahut.

Adapun kata-kata yang diucapkan dalam permainan oray-orayan sebagai berikut:

+ Oray-orayan…

– oray naon?

+ oray bungka…

– bungka naon

+ bungka laut…

– laut naon?

+ laut dipa…

– dipa naon?

+ dipandeuri…kok…kok…kok…

Selain itu, adapula nyanyian mainan tradisional yang dikarang  oleh Koko Kuswara berikut ini:

+ Oray-orayan luar leor mapay sawah,

– entong ka sawah parena keur sedeng beukah,

+ Oray-orayan luar leor mapay kebon,

– entong ka kebon, di kebon loba nu ngangon,

+ mending ge ka leuwi,

– di leuwi loba nu mandi,

+ saha nu mandi,

– anu mandina pandeuri…

kok…kok…kok…

 

Cara Melakukan Permainan Sunda Oray-Orayan, mari bermain yuk:

  1. Pemain dilakukan dengan mulai barisan berjejer ke belakang membentuk ular. Barisan biasanya dengan urutan dari pemain yang paling tinggi berada di depan sebagai kepala ular. Selanjutnya, badan pemain lainnya ke arah ekor semakin. Para pemian biasanya memegang bahu atau pinggang anak di depannya. Sedangkan anak yang menjadi kepala ular (paling depan) posisi tangannya bebas.
  2. Barisan itu akan berjalan meliuk-liuk seperti ular melata sembari bernyanyi atau tanya jawab. Ketika barisan berjalan, ekor akan besiap-siap untuk menghindar. Begitu lagu oray-orayan/ tanya jawab berhenti, maka kepala ular berbunyi “Kok… kok… kok…”. ‘Ular’ pun berlari-lari kecil mengikuti kepala yang ingin menangkap ekor. Para pemain yang menjadi badan harus melakukan gerakan yang mengikuti kepala ular. Jika Badan ular putus, mereka akan menyusun bentuk ular kembali dan mengulang permainan dari awal.
  3. Apabila si ekor tertangkap maka harus keluar dari permainan, sehingga badan ular semakin pendek. Meski begitu, tanya jawab/nyanyian terus sahut-menyahut karena anak-anak yang sudah ditangkap boleh terus ikut bernyanyi/ tanya jawab.
  4. Ketika pemain menyisakan 3-5 orang anak, permainan akan mulai dari pertama dan kepala ular diperankan oleh pemain lainnya. Terus diulangi lagi demikian seterusnya.

Makna Permainan Tradisional Oray-Orayan 

Tahukah kamu, makna permainan oray-orayan bukan sekedar seperti meniru gerakan dan bentuk ular. Dari cara bermain ular memakan ekor tidak akan terjadi pada kenyataannya.

Tahukah kamu, permainan oray-orayan dikaitkan dengan dunia mitos dari para dewa atau leluhur dengan para manusia. Sebuah mitologi yang dikemas dan dijaga melalui permainan anak-anak. Si kecil dinilai masih polos, jujur, dan suci sehingga bisa menjadi perantara yang baik.

Selain itu, ada makna jenis permainan tradisional mendalam yang dihubungkan antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan sesamanya. Adapun beberapa nilai yang diperoleh dari permainan oray-orayan, sebagai berikut:

  • Nilai religius tersebut dikenalkan sejak kecil oleh masyarakat sunda melalui permainan tradisional atau dari media seni-budaya. Sehingga, kepercayaan terhadap leluluhur terus terjaga menyatu dalam perubahan zaman.
  • Adapun nilai moral permainan tradisional oray-orayan adalah saling menghargai teman, tidak memaksakan keinginan sendiri, dan membantu teman di kala susah, serta terus bersama-sama di kala bahagia.
  • Dari aspek emosional, anak peduli terhadap hubungan terhadap sesama dan bisa melupakan ekspresinya baik senang maupun sedang ketakutan. Saat anak yang bermain di tangkap, ia akan mengerti tentang mematuhi aturan yang dibuat bersama. Seingga bisa diaplikasikan, anak-anak akan mengikuti aturan dalam kehidupan nyata. Selain itu, bisa memimpin kelompok kecil dan mampu menyelesaikan masalah sederhana.

Demikianlah makna dan manfaat main tradisional kaulinan Oray-orayan dari tanah sunda. Anak-anak sangat baik memainkannya, karena memiliki nilai kebersamaan dan kepedulian terhadap teman-temannya. Anak-anak dapat belajar mengembangkan nilai sosial dan moral dengan sering memainkan kaulinan baeula yang telah ada secara turun-temurun.

 

https://www.sabumiku.com/budaya-indonesia/permainan-tradisional-oray-orayan-dari-sunda/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permainan Tradisional "Bekel"

  Sejarah Permainan Bola Bekel Bola bekel menjadi salah satu permainan tradisional yang banyak dimainkan oleh anak-anak perempuan. Menjadi...